Takada salahnya jika doa dan harapan disematkan dalam sebuah nama . Jika saat ini Anda sedang mencari sebuah nama untuk bayi laki-laki, nama-nama di bawah ini mungkin bisa menjadi rekomendasi. 300 nama bayi laki-laki dan artinya berikut ini dikutip dari berbagai sumber:
Sementaraitu, versi lain menyebutkan nama Toraja berasal dari toraya. Asal katanya to dari tau yang berarti 'orang' dan raya dari kata marau yang berarti 'besar'. Jadi, toraya bermakna orang besar atau bangsawan. Berdasarkan mitos yang beredar di masyarakat, Toraja dahulu merupakan sebuah negeri otonom.
Masyarakatsuku Mamasa tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten Mamasa. Selain itu populasi suku Mamasa juga terdapat di kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Disebutkan pula, walaupun orang Mamasa mengaku berdarah Toraja, tapi mereka cenderung lebih suka menyebut diri mereka sebagai suku To Mamasa.
Bastem Basse Sangtempe' yang selanjutnya disebut Bastem adalah sebuah wilayah adat dan juga pada awalnya merupakan nama sebuah kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Bastem ditetapkan menjadi nama sebuah kecamatan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan DPRD Gotong Royong Dati II Luwu No.44/Kpts/DPRDGR/1963 tertanggal 30 September 1963.
Sedangkangmenurut arti katanya Limbong berarti danau atau sumber air yang tidak pernah kering, memberi kehidupan dan kesegaran bagi manusia, flora dan fauna di lingkungan sekitarnya. Ukiran ini bermakna bahwa orang Toraja bertekad memperoleh rexeki dari empat penjuru mata angin (utara, timur, barat, dan selatan) bagaikan mata air yang bersatu dalam satu danau dan memberi kebahagiaan kepada
PenerjemahanBulan November 2016 Format : Date Time Nama Pemohon Versi Indonesia Versi Toraja 11/1/2016 17:47:50 Christy Pada z Penerjemahan Indonesia - Toraja Maret 2017 Berikut adalah penerjemahan permintaan pengunjung Maret 2017 Format : Bulan/tanggal/tahun Time WITA Nam
u1F8ykg. Nama dan Makna Ragam Motif Toraja Lengkap - Ukiran Toraja adalah kesenian ukir Melayu khas suku bangsa Toraja di Sulawesi Selatan. Ukiran ini dicetak menggunakan alat ukir khusus di atas sebuah papan kayu, tiang rumah adat, jendela, atau pintu. Motif ukiran Toraja bermacam-macam, antara lain cerita rakyat, benda di langit, binatang yang disakralkan, peralatan rumah tangga, atau tumbuh-tumbuhan. Nama dan MaknaMotif Toraja dapat Berakhir Pekan uraikan antara lain Neq Limbongan Orang Toraja meyakini bahwa nama ini diambil dari nama leluhur mereka yakni Limbongan yang diperkirakan hidup pada 3000 tahun yang lalu. Sedangkan neq berarti “danau”. Dalam pengertian orang Toraja, limbongan berarti sumber mata air yang tidak pernah kering sehingga menjadi sumber kehidupan. Oleh karena itu, motif ukiran ini berbentuk aliran air yang memutar dengan panah di keempat arah mata angin. Motif ini memiliki makna bahwa rejeki akan datang dari 4 penjuru bagaikan mata air yang bersatu dalam danau dan memberi kebahagiaan. Paqbarre allo Barre artinya “bulatan”, dan allo artinya “matahari”. Ukiran jenis ini menyerupai bulatan matahari dengan pancaran sinarnya dan biasanya ada di salah satu bagian belakang atau depan rumah di bawah ukiran paqmanuk londong yang berbentuk segitiga. Ukiran ini dimaknai sebagai ilmu pengetahuan dan kearifan yang menerangi layaknya matahari. Paqkapuq baka Kapuq artinya “ikatan” dan baka artinya “bakul” atau “keranjang”. Motif ukiran ini menyerupai ikatan pada penutup bakul tempat menyimpan pakaian yang bagi orang Toraja dianggap sakral. Jika ikatan bakul berubah, dipercaya bahwa ada yang mencuri pakaian di dalamnya. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar keturunan senantiasa bersatu dan senantiasa hidup damai dan sejahtera. Paqkadang pao Nama ini berarti “kait mangga”. Oleh Karena itu, ukiran ini berbentuk seperti kait penjolok yang digunakan untuk mengambil mangga. Ukiran ini dimaknai bahwa untuk mengaitkan harta benda ke rumah harus dengan cara yang jujur dan perlu kerjasama di lingkungan keluarga atau masyarakat. Paqsulan sangbua Sulan berarti “sulam” atau lipatan seperti tembakau sirih. Oleh karena itu, ukiran ini mirip sulaman tembakau sirih dan dimaknai sebagai lambang kebesaran bangsawan Toraja. Paqbulu londong Kata londong berarti “ayam jantan” sehingga ukiran ini menyerupai rumbai bulu ayam jantan. Ukiran ini dimaknai sebagai lambang keperkasaan dan kearifan laki-laki atau pemimpin. Paqtedong Tedong berarti “kerbau”. Ukiran ini menyerupai tanduk kerbau dan dimaknai sebagai lambang kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat semua dan keluarga. Paqtangko pattung Istilah Paqtangko pattung berarti menyerupai paku bambu yang biasa digunakan untuk mengaitkan tiang bangunan. Ukiran ini melambangkan kebesaran bangsawan Toraja dan lambang persatuan yang kokoh seperti paku bambu. Paqtangkiq attung II Motif Tana Toraja jenis ini merupakan pengembangan dari Paqtangko pattung. Motif ini terdiri dari 4 bundaran benda seragam dan membentuk angka 8 sebangun, yang bila dijumlah menjadi 16, sama dengan 1+6=7. Angka 7 merupakan angka sakral bagi orang Toraja sesuai dengan falsafah aluk saqbu pitu ratuq pitung pulo pitu Seribu Tujuh Seratus Tujuh atau 7777. Ukiran ini merupakan lambang kebersamaan dan kekeluargaan Toraja. Paqtanduk reqpe Tanduk reqpe berarti “tanduk yang menggelayut ke bawah seperti ranting pohon yang keberatan buah”. Ukiran yang menyerupai tanduk kerbau ini melambangkan perjuangan hidup dan jerih payah Paqpolloq gayang Polloq artinya “ekor”, sedangkan gayang artinya “keris emas”. Ukiran yang menyerupai rumbai ekor penghias keris emas bangsawan Toraja ini melambangkan kebesaran, kedamaian, dan kemudahan rejeki. Paqulu gayang Ulu artinya “bagian kepala” dan gayang artinya “keris emas”. Ukiran jenis ini menyerupai bagian kepala keris emas dan melambangkan perjuangan dalam mencari harta, terutama emas. Paqbombo uai i I Dalam hal ini, bombo berarti “binatang air yang melayang di atas air bagaikan angin”. Ukiran ini merupakan gambaran manusia yang harus bekerja cepat, tepat waktu, displin, dan terampil. Paqbombo uai i II Ukiran ini sama dengan Motif Tator Paqbombo uai i I diatas, namun lain bentuk. Garis-garisnya agak besar dan lengkungannya jelas. Paqkollong buqkuq Istilah ini berarti “leher burung tekukur”. Ukiran ini bentuknya menyerupai leher tekukur dan melambangkan kejujuran. Paqulu karua Ulu karua berarti “kepala delapan” yang mengacu pada mitos bahwa leluhur orang Toraja ada delapan 8 orang. Oleh Karena itu, ukiran ini menyerupai angka 8 dan melambangkan ilmu pengetahuan. Paqmanik-manik Seperti namanya Motif Tator yang satu ini berbentuk manik-manik, hiasan tradisional Toraja. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar anak cucu Toraja selalu hidup rukun. Paqsekong kandaure Ukiran ini berbentuk lengkung lingkar yang berlekuk-lekuk. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar seluruh keturunan Toraja hidup berbahagia. Paqsekong anak Istilah ini berarti lengkungan bayi ketika masih ada di rahim ibu. Ukiran ini berbentuk demikian juga dan dimaknai sebagai perlambang kejujuran dan keterbukaan. Passekong dibungai. Ukiran jenis ini hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja lingkarannya diberi hiasan bunga-bunga. Ukiran ini menyerupai segi empat sama sisi yang ujungnya tersembunyi di bagian tengah. Ukiran ini dimaknai sebagai perlambang bahwa seseorang harus bisa menjaga rahasia. Paqsepuq torong kong Ukiran ini menyerupai sulaman pundi tempat sirih. Torong kong digunakan untuk menyebut suku bangsa Rongkong yang masih serumpun dengan orang Toraja. Ukiran ini dimaknai sebagai semangat persatuan kedua suku. Paqsalaqbiq biasa Ukiran ini berbentuk pagar rumah yang terbuat dari bambu. Hal ini dimaknai sebagai perlambang sikap kehati-hatian dari segala kemungkinan ancaman. Paqsalaqbiq ditoqmokki Ukiran ini memiliki bentuk yang sama dengan sebelumnya, hanya saja pagar bambu dibuat lebih besar. Bentuk ini dimaknai sebagai harapan agar anak cucu terhindar dari segala wabah penyakit dan marabahaya lainnya. Paqtalinga Talinga artinya telinga. Ukiran ini dimaknai sebagai peringatan agar manusia menggunakan telinganya dengan benar. Paq Bokoq Komba Kaluaq Ukiran ini menyerupai hiasan pada gelang emas dan manik-manik yang dipakai saat upacara adat. Ukiran ini dimaknai sebagai perlambang kewibawaan dan kebesaran kaum bangsawan Toraja. Paq Erong Erong adalah peti untuk menyimpan tulang-belulang orang Toraja yang wafat. Erong ada yang berbentuk kepala kerbau atau babi. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar arwah leluhur menjaga dan memberkahi rejeki. Paq Siborongan Borongan berarti “bekerja secara berkelompok”. Tradisi ini diwujudkan menjadi ukiran di rumah-rumah orang Toraja yang berbentuk seperti bunga-bunga yang mekar. Ukiran ini sebagai lambang semangat persatuan dan kekerabatan. Paq Doti Siluang I Ukiran ini merupakan repersentasi dari ilmu hitam dan kerbau. Ukiran ini biasanya terdapat pada pembungkus mayat perempuan dan dimaknai sebagai lambang keanggunan perempuan. Paq Doti Siluang II Ukiran ini berupa segi empat kecil dan besar yang bertanda silang di tengahnya. Ukiran ini biasa terdapat di rumah adat Toraja atau pada pembungkus mayat perempuan. Makna ukiran ini sebagai lambang hati-hati jika mendengar kabar dari perempuan. Paq Reopo Sangbua Ukiran ini berbentuk garis siku-siku serong yang berlapis-lapis, sebagai representasi dari gerakan tari melipat lutut. Bentuk ukiran ini biasa ditemukan di dinding lumbung adat dan dimaknai sebagai semangat kebersamaan dan gotong-royong. Paq Polloq Songkang Ukiran jenis ini berbentuk segi empat yang dibagi dalam segitiga kecil. Bentuk ini merupakan representasi dari bambu yang biasa digunakan untuk memerah susu. Oleh orang Toraja, ukiran ini dimaknai sebagai lambang kebesaran dan kemampuan bangsawan Toraja. Paq Papan Kandaure Ukiran ini berbentuk segi empat besar dan bermakna harapan menjadi rumpun keluarga besar yang bersatu. Paq Salaqbiq diBungai Bentuk ukiran ini berupa sebilah bambu yang dibuat bersilang-silang dan ujungnya runcing. Ukiran jenis ini terdapat di rumah adat Toraja dan dimaknai untuk penangkal bahaya.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 003211 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7ef42caa71b740 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID nyF1XeYxpbH305uIh4I9qken88zheELHAol9yyNezhjO6aEDcqmelQ==
- Suku Toraja adalah suku yang berasal dari Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Suku ini metepa di pengunungan bagian utara Sulawesi Selatan. Dilansir dari Kebudayaan Masyarakat Toraja karya Fajar Nuugroho, suku ini memiliki hubungan yang imbang dengan alam. Suku Toraja memperlakukan alam dengan baik."Melestarikan dan menjaga alam merupakan bentuk penghormatan terhadap arwah leluhur," tulis Nugroho. Sejarah suku Toraja Shutterstock/Putu Artana Orang Toraja DOK. Shutterstock/Putu Artana Menurut Nugroho, nama Toraja merupakan julukan yang digunakan oleh Suku Bugis Sindendereng dan Luwu untuk menyebut penduduk di sekitar Bugis Sindendereng menyebut kelompok masyarakat ini dengan nama To Riaja, artinya orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan. Orang Luwu menyebutnya To Riajang, berarti orang yang berdiam di sebelah barat. Baca juga Panduan Menuju Tongkonan Lempe, Negeri Atas Awan di Toraja Utara Harga Paket Menginap di Tongkonan Lempe, Negeri Atas Awan Toraja Utara 5 Aktivitas Wisata di Tongkonan Lempe, Negeri Atas Awan Toraja Utara Sementara itu, dari hasil penelitian antropologi, masyarakat Toraja merupakan hasil akulturasi antara penduduk pribumi dengan pendatang dari Teluk Tonkin di China. Suku Toraja kini diketahui menghuni hampir seluruh wilayah Kabupaten Tana Toraja.
Sebagai salah satu suku pedalaman di Indonesia yang memiliki adat dan alam yang unik, tentunya orang Toraja memiliki sejumlah falsafah atau pegangan hidup yang senantiasa diingat dan dilakukan dalam kehidupan berikut 5 falsafat hidup orang Toraja yang bisa banget kamu tiru. Yuk, baca artikel selengkapnya dibawah Pepatah "misa' kada dipotua, pantan kada dipomate" harafiah, pepatah ini artinya "satu pendapat membuat kita hidup, banyak ego pendapat pribadi membuat kita mati". Makna dari pepatah ini mengajak kita semua untuk senantiasa bersatu dalam menghadapi berbagai macam orang Toraja, pepatah ini dapat dikatakan sudah mendarah daging dan menjadi identitas masyarakat Toraja di mana pun berada. Beberapa organisasi mahasiswa yang penulis kenal di Makassar juga menggunakan pepatah ini sebagai Budaya malongko' atau masiri' di dalam budaya masyarakat Bugis yang dikenal dengan adanya istilah siri', masyarakat Toraja juga menganut budaya malongko' atau masiri' yang artinya malu ketika melakukan hal-hal yang tidak adanya aturan tertulis yang disertai dengan sanksi, budaya malu dalam masyarakat Toraja sukses membuat masyarakatnya mengurungkan niatnya ketika terbersit dalam pikirannya untuk melakukan hal-hal yang tidak pantas. Baca Juga 9 Istilah yang Sering Dipakai Orang Toraja, Pernah Dengar? 3. Unturu' aluk sola Secara harfiah, falsafah ini artinya hidup dengan mengikuti aturan dan pantangan yang berlaku di dalam lingkungan Toraja maupun ketika pergi ke daerah orang lain agar dihargai oleh siapapun dan tidak akan mendapat contoh aluk atau aturan hidup seperti menghormati orang yang lebih tua dan suka menolong sesama. Sedangkan contoh pemali atau pantangan adalah tidak menginjak atau menyia-nyiakan makanan dan menikahi saudara sendiri atau menikah dengan kerabat keluarga yang lain seperti sepupu hingga tinggat 3 Falsafah Tallu ini menegaskan jika sesama mahluk hidup harus senantiasa hidup berdampingan dalam keharmonisan. Hal ini termasuk kearifan lokal masyarakat Toraja yang bisa membantu terjaganya lingkungan yang ideal bagi manusia, hewan dan harfiah, falsafah ini artinya 3 ukuran. Falsafah hidup ini menjadikan lolo tau manusia, lolo patuan hewan dan lolo tananan tanaman sebagai ukuran kebahagiaan orang kamu sudah memiliki keturunan, kerbau apalagi yang belang serta padi yang melimpah, maka kamu disebut termasuk golongan orang yang bahagia di sisa hidup yang sedang kamu Tae’ na ma’din disa’biangan te mai kande saba’ napakasalle ki’ harfiah, falsafah ini artinya tidak boleh merendahkan makanan karena itu yang membuat kita tumbuh besar hingga kini. Falsafah ini berkaitan erat dengan pantangan atau pemali dalam budaya orang Toraja yang sangat menghormati padi atau nasi sehingga harus diperlakukan dengan ini juga membuat orang Toraja memiliki kata umpatan yakni kenna na pula' ko bo'bo' yang artinya semoga kamu tersedak oleh nasi. Dengan demikian, makanan menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidup yang patut kamu dari sekian falsafah hidup orang Toraja di atas, yang mana, nih yang sering kamu lakukan dalam hidupmu? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar di bawah ini. Baca Juga 5 Tradisi Toraja yang Kesohor Hingga ke Mancanegara IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
nama orang toraja dan artinya